Minggu, 27 Januari 2013

Moment Keadilan



Keluaran 15:1-18
Hidu rasa rasanya sekarang semakin berat dan sulit. Persoalan sepertinya antri membuntuti kita, Belum selesai masalah yang satu, masalah lain ada, seolah-olah hati dan pikiran kita menjadi gudang masalah. Rasanya setelah gaji naik membantu meringankan beban, ternyata tidak. Semakin besar gaji, semakin besar juga kebutuhan dan keperluan. Biaya hidup naik. Ada saja permasalahan yang muncul. Merasa dengan adanya mobil maka pekerjaan dan usaha semua beres. Warna-warni kehidupan semakin mempersulit kehidupan. Bangun di pagi hari permasalahan yang langsung terpikirkan.
Tidak salah bila kita memohon kekuatan dan pertolongan kepada Allah. Kita berseru, kita berdoa kepada Allah bahkan kita berteriak kepada Allah. Allah kita adalah Allah yang baik bagi semua orang. Ia memperhatikan dan paham akan pergumulan kita. Firman Allah mengatakan doa orang benar bila dengan yakin didoakan maka sangat besar kuasanya.
Nah, dalam pergumulan kita dan keluh kesah kita tidak sedikit juga mempertanyakan akan keadilan Allah. Di masa-masa penantian jawaban Allah, tidak jarang umat Allah melemparkan pertanyaan kepada hamba Allah (pendeta), sahabat, dsbnya. Masih ada Allah? Di mana keadilan Allah? Dan mungkin lebih banyak lagi melontarkan pertanyaan dan bertanya atas keadaan yang kita alami. Bertanya kenapa, ada apa, mengapa dan mengapa terjadi hal ini? Kita membandingkan diri dengan orang lain, melihat dan menilai apa yang telah kita lakukan kepada Allah dan akhirnya mengadili Allah. Di mana KEADILAN Allah?????
Saudara/I, bila ini yang ada dalam diri kita sampai sekarang ini, mempertanyakan keadilan Allah. Maka, kita sudah jatuh dalam dosa sungut-sungut. Siapakah kita, berani-beraninya menggugat Sang pencipta, mengatur Allah, memberikan timbangan kepada Dia tentang apa yang baik dan benar. Sadarkah kita ketika kita melontarkan kata-kata ini, kita sedang dikuasai oleh kedagingan atau keinginan kita, hal ini ini telah menjebak logika berpikir kita dan membenarkan apa yang kita mau?
Sdr/I, Firman Allah dalam Keluaran 15:1-18 menolong kita untuk memahami dan merefleksikan keadilan Allah. Dimanakah moment keadilan itu bisa kita mengerti dan tahu bahwa Allah adalah adil bagi hidup kita. Saudara/I  moment keadilan bagi umat Allah muncul saat umat Allah menghayati dan merefleksikan  kesulitan, pergumulan dan penderitaannya dengan penuh ucapan syukur dan mengingat kembali akan tindakan Allah yang telah dikerjakan Allah dalam sejarah hidup kita. Allah menjawab pergumulan Paulus dengan mengatakan cukuplah kasih karunia-Ku kepadamu. Dan dengan ini Paulus tahu bahwa dalam kelemahanlah kasih karunia Allah menjadi sempurna. Di saat-saat ini, moment keadilan Allah  dihayati dan direfleksikan. Kita tidak mungkin kuat dan mampu menjalani hidup ini tanpa keadilan Allah. Momentum keadilan Allah dalah hidup bisa kita tahu dan mengerti bila kita:
Pertama, look back and thank God (lihatlah ke belakang dan bersyukurlah kepada Allah), kedua, look forward and trust God (lihatlah ke depan dan percayailah Allah), ketiga, look within and finf God (lihatlah ke dalam dan temukan Allah), look around and serve God (lihatlah sekelilingmu dan layanilah Allah).
Moment keadilan Allah dalam hidup kita selalu ada dan nyata. Kita mampu hidup sampai sekarang hanya oleh kasih karunia Allah. Kita adalah manusia yang lemah dan terbatas, sering gundah, susah dan berpeluh dalam asa dan tak sabar melihat tangan Allah bekerja. Bila ini menerpa kita lihatlah keadilan Allah bahwa Allah adalah kekuatan dan mazmur kita, Allah sebagai pembimbing dan penyelamat kita. Walaupun saat ini kita seolah belum melihat-Nya bekerja. Ketahuialah akan Firman ini “buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskannya, dan sumbu yang pudar nyalanya tidak akan dipadamkannya, tetapi dengan setia ia akan menyatakan hukum (Yesaya 42:3).”
Mari rayakan momentum keadilan Tuhan . Tahun 2013 sebagai tahun keadilan bagi Gereja-Gereja Kristen Muria Indonesia (GGKMI). Dengan tema ini kita menjalani tahun ini dengan merefleksikan dan menghayati karya Allah dalam kehidupan yang meresponi Firman, bahwa Allah kita adalah kasih dan umat-Nya adil. Amin

Salam Damai
Sdr. Hudiman Waruwu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar