Matius
24:4-22.
Apakah
hari esok akan lebih baik? Dari pada kita
berspekulasi, marilah kita melihat bagaimana Tuhan, Kepala gereja telah
menubuatkan! “Waspadalah supaya jangan
ada orang yang menyesatkan kamu!” Peringatan tadi disebabkan karena “Banyak orang akan datang dengan memakai
nama-Ku dan berkata: Akulah Mesias,
dan mereka akan menyesatkan banyak orang.”
(Matius 24:4). “Kamu akan diserahkan
supaya disiksa dan kamu akan dibunuh dan akan dibenci semua bangsa oleh karena
nama-Ku, dan banyak orang akan murtad
dan mereka akan saling menyerahkan
dan saling membenci. Banyak nabi
palsu akan muncul dan menyesatkan banyak orang. Dan karena makin bertambahnya kedurhakaan, maka kasih kebanyakan orang akan
menjadi dingin.” (ayat 9-12).
Betapa
susah dan beratnya bagi para murid Tuhan ketika suasana tadi terjadi! Dikuatkan
oleh Yohanes dalam buku terakhir dalam Alkitab, “Barangsiapa yang berbuat jahat, biarlah ia terus berbuat jahat, barangsiapa yang cemar, biarlah ia terus cemar;
dan barangiapa yang benar, biarlah ia
terus berbuat kebenaran; barangsiapa yang kudus, biarlah ia terus menguduskan
didrinya!” (Wahyu 22:11). “Sebab pada
masa itu akan terjadi siksaan yang
dahsyat seperti belum pernah terjadi sejak awal dunia sampai sekarang dan yang
tidak akan terjadi lagi. Dan sekiranya
waktunya tidak dipersingkat, maka dari
segala yang hidup tidak akan ada yang selamat, akan tetapi oleh karena orang-orang pilihan waktu itu
akan dipersingkat.” (ayat 21,22).
Bersama-sama dengan
semua murid Tuhan,
kita diminta untuk “mempersingkat” saat yang sangat sukar tadi karena apabila
tidak, “Sekiranya mungkin -
Mesias-mesias dan nabi-nabi palsu – (akan)
menyesatkan orang-orang pilihan juga.” (ayat 24). Caranya? Injil Kerajaan harus diberitakan di seluruh
dunia menjadi kesaksian bagi semua bangsa! (ayat 14). Disadari
atau tidak, Amanat Agung tetap sangat penting bagi semua gereja! Sa-yangnya
apa yang kita anggap sudah kita ketahui
dengan baik tadi seringkali tidak
kita lakukan. Kalau toh kita melakukannya acapkali dengan cara yang keliru!
Sejak
awal, Tuhan kita mengutus para murid
untuk menjadi saksi-saksi-Nya. Sayangnya, alih-alih menjadi saksi, kita malah menjadi pendakwa, penuntut (jaksa),
hakim dan sekaligus algojomya! Dalam sebuah buku yang berjudul UN-Christian,
kita sepatutnya digelisahkan oleh hasil
penelitian yang dilakukan oleh lembaga riset terkenal (George Barna group).Kita
tahu bahwa tidak sebarang orang boleh
diminta menjadi saksi! Yang penting, sebagai
saksi orang harus tahu benar apa yang dia harus saksikan! Dan Alkitab
mengajarkan bahwa kesaksian kita akan
diteguhkan di hadapan dua orang saksi! Tetapi Alktab juga mencatat bahwa ketika Maria Magdalena dan teman-temannya
bersaksi tentang Yesus yang sudah bangkit, murid-murid yang lain pun masih
tidak percaya. Itulah sebabnya Kleopas disertai temannya pulang kampung!
Bukan hanya itu. Tomas, walau mendengar kesaksian murid-murid yang lain, masih
tidak mau percaya sebelum untutannya dia buktikan! Kalau demikian, apakah upaya untuk mempersingkat waktu
kesusahan, penderitaan dan aniaya tadi akan menjadikan kesaksian kita lebih
mudah?
Kalau
Tuhan Yesus sendiri telah menyatakan
bahwa kesusahan yang akan dan pasti
terjadi nantinya akan menjadi begitu dahsyatnya sehingga belum pernah terjadi
sejak awal dunia sampai sekarang dan yang tidak akan terjadi lagi itu tiba, apakah kita akan sanggup
menghadapinya? Ingat “Segala yang hidup
tidak akan ada yang selamat!”
Sebagai gereja pewaris keyakinan gerakan
Anabaptis, kalau kita bandingkan
dengan apa yang telah dialami oleh para pendiri gerakan tadi dan telah mereka bayar
secara mahal, akan mampukan kita? Lalu
bagaimana kita akan menjawab apa yang digariskan oleh Tuhan kita? “Tetapi orang yang bertahan sampai pada
kesudahannya akan selamat.”
Kita
perlu diingatkan, “Jikalau kamu tetap
dalam firman-Ku, kamu benar-benar adalah murid-Ku dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan
kamu.” Dan dari firman Tuhan
jugalah kita tahu: “Setiap ranting
pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya dan setiap ranting yang berbuah dibersihkan-Nya, supaya ia lebih banyak berbuah…Akulah pokok anggur dan kamulah rantng-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di
dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat
apa-apa. Barangsiapa tidak tinggal di
alam Aku, ia dibuang ke luar seperti ranting dan menjadi kering, kemudian
dikumpulkan orang dan dicampakkannya ke dalam api lalu dibakar…Dalam hal inilah Bapa-Ku dipermuliakan,
yaitu jika kamu berbuah banyak dan dengan demikian kamu adalah murid-murid-Ku.”
(Yohanes 8:31,32; 15:2,5-8). (CC).
Doa:
Ya Bapa, ampuni hamba-Mu yang mudah
tergiur mendengar suara orang asing
dan malah mau mengikutinya sehingga
hamba-Mu menjadi sesat. Ajar hamba-Mu mendengar
hanya suara Gembala yang benar dan menolak
untuk mengikuti suara yang lain. Ya Bapa, hamba meminta agar kehidupan iman hamba-Mu mengakar di dalam Kristus
secara semakin dalam dan dibangun di atas Kristus sehingga hamba tetap
dipelihara dalam anugerah-Mu yang menyelamatkan! Mampukan hamba-Mu menjadi
saksi-Mu di tengah-tengah masyarakat yang sangat majemuk! Terima kasih ya Roh
Kudus,dan terima kasih untuk firman Tuhan dan gereja-Nya. Amin.
oleh: Pdt. Charles Christano