Tuhan menyebut Daud sebagai orang yang berkenan di hatiNya.
Bila Tuhan menyebut seseorang sebagai yang berkenan di hatiNya tentunya itu
bukan sebutan sembarangan sebab sangat jarang ada tokoh Alkitab yang disebut
demikian. Bahkan Yesus Kristus sendiri juga disebut dengan julukan anak Daud.
Mengapa Tuhan menyebut Daud sebagai orang yang berkenan di hatiNya? Bukankah
Daud pernah melakukan dosa besar dalam ukuran manusia yaitu berzinah dengan
istri orang lain dan juga membunuh suami wanita tersebut ?
Inilah beberapa kualitas
istimewa yang membuat Daud berkenan di
hati Allah:
1.
Daud
adalah orang yang setia. Saat masih remaja Daud diperintahkan oleh Ayahnya
untuk menggembalakan kambing domba. Walaupun kambing domba yang digembalakan
hanya dua tiga ekor saja, Daud tetap setia menjaganya. Bahkan Daud rela
mengorbankan nyawanya dengan melawan singa dan beruang yang ingin memangsa
kambing domba yang ia gembalakan. Tuhan memilih Daud menjadi raja Israel sebab
bila untuk kambing domba yang dua tiga ekor saja Daud menjaga dengan sepenuh
hati maka Daud pasti akan memimpin bangsa Israel dengan sepenuh hati.
2. Daud selalu ingin menyenangkan Tuhan. Walaupun Daud hidup di istana yang megah
dan indah namun hati Daud gundah gulana sebab Tuhan yang ia sembah hanya
tinggal di sebuah kemah. Banyak orang Kristen yang apabila sudah hidup enak dan
berhasil melupakan Tuhan , tapi Daud tidak sebab hati Daud adalah hati yang
ingin menyenangkan Tuhan.
3. Daud berjiwa pengampun. Daud mengampuni
Saul walaupun Saul mengejar-ngejar dan ingin membunuhnya. Bahkan Daud bersedih
dan meratap ketika mendengar Saul telah meninggal. Daud juga mengampuni
Absalom, anaknya sendiri yang telah menghianatinya dan ingin menjadi raja. Bila
kita ingin menjadi orang yang berkenan kepada Allah maka kita harus memiliki
hati yang mau mengampuni orang yang telah menyakiti hati kita.
4. Daud menghormati otoritas. Selama
bertahun-tahun Daud dikejar-kejar dan ingin dibunuh oleh Saul sebab ia irihati
terhadap Daud. Beberapa kali Daud mempunyai kesempatan untuk membunuh Saul
namun ia tidak melakukannya sebab ia tidak ingin menjamah orang yang diurapi
oleh Tuhan. Daud menyadari bahwa melawan otoritas berarti melawan si pemberi
otoritas. Daud menunggu dengan sabar sampai Tuhan sendiri yang mengambil
otoritas dari diri Saul.
Daud
rela ditegur dan mau bertobat.
Meskipun dalam kelemahannya Daud sempat melakukan dosa perzinahan dan
pembunuhan namun ia cepat bertobat saat Tuhan menegurnya lewat nabi Natan.
Inilah yang membedakan antara Saul dengan Daud dimana ketika Saul ditegur oleh
Samuel ketika Saul berbuat salah ia tidak mau bertobat. Sebagai manusia biasa
kita tidak mungkin dapat luput dari kesalahan tetapi kita harus cepat bertobat
dan berubah bila ditegur oleh Tuhan.Pdt. Slamet Widodo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar