Minggu, 27 Januari 2013

BERKENAN DI HATI ALLAH



Bacaan : Kisah para rasul 13:16-23; 22
Tuhan menyebut Daud sebagai orang yang berkenan di hatiNya. Bila Tuhan menyebut seseorang sebagai yang berkenan di hatiNya tentunya itu bukan sebutan sembarangan sebab sangat jarang ada tokoh Alkitab yang disebut demikian. Bahkan Yesus Kristus sendiri juga disebut dengan julukan anak Daud. Mengapa Tuhan menyebut Daud sebagai orang yang berkenan di hatiNya? Bukankah Daud pernah melakukan dosa besar dalam ukuran manusia yaitu berzinah dengan istri orang lain dan juga membunuh suami wanita tersebut ?
Inilah beberapa kualitas istimewa  yang membuat Daud berkenan di hati Allah:
1.       Daud adalah orang yang setia. Saat masih remaja Daud diperintahkan oleh Ayahnya untuk menggembalakan kambing domba. Walaupun kambing domba yang digembalakan hanya dua tiga ekor saja, Daud tetap setia menjaganya. Bahkan Daud rela mengorbankan nyawanya dengan melawan singa dan beruang yang ingin memangsa kambing domba yang ia gembalakan. Tuhan memilih Daud menjadi raja Israel sebab bila untuk kambing domba yang dua tiga ekor saja Daud menjaga dengan sepenuh hati maka Daud pasti akan memimpin bangsa Israel dengan sepenuh hati.
2.       Daud selalu ingin menyenangkan Tuhan.  Walaupun Daud hidup di istana yang megah dan indah namun hati Daud gundah gulana sebab Tuhan yang ia sembah hanya tinggal di sebuah kemah. Banyak orang Kristen yang apabila sudah hidup enak dan berhasil melupakan Tuhan , tapi Daud tidak sebab hati Daud adalah hati yang ingin menyenangkan Tuhan.
3.       Daud berjiwa pengampun. Daud mengampuni Saul walaupun Saul mengejar-ngejar dan ingin membunuhnya. Bahkan Daud bersedih dan meratap ketika mendengar Saul telah meninggal. Daud juga mengampuni Absalom, anaknya sendiri yang telah menghianatinya dan ingin menjadi raja. Bila kita ingin menjadi orang yang berkenan kepada Allah maka kita harus memiliki hati yang mau mengampuni orang yang telah menyakiti hati kita.
4.       Daud menghormati otoritas. Selama bertahun-tahun Daud dikejar-kejar dan ingin dibunuh oleh Saul sebab ia irihati terhadap Daud. Beberapa kali Daud mempunyai kesempatan untuk membunuh Saul namun ia tidak melakukannya sebab ia tidak ingin menjamah orang yang diurapi oleh Tuhan. Daud menyadari bahwa melawan otoritas berarti melawan si pemberi otoritas. Daud menunggu dengan sabar sampai Tuhan sendiri yang mengambil otoritas dari diri Saul.
Daud rela ditegur dan mau bertobat. Meskipun dalam kelemahannya Daud sempat melakukan dosa perzinahan dan pembunuhan namun ia cepat bertobat saat Tuhan menegurnya lewat nabi Natan. Inilah yang membedakan antara Saul dengan Daud dimana ketika Saul ditegur oleh Samuel ketika Saul berbuat salah ia tidak mau bertobat. Sebagai manusia biasa kita tidak mungkin dapat luput dari kesalahan tetapi kita harus cepat bertobat dan berubah bila ditegur oleh Tuhan.

Pdt. Slamet Widodo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar