Sabtu, 16 Juni 2012

KRISTUS NYATA DALAM HIDUPKU




2 Korintus 4:1-15

         Dunia membutuhkan sentuhan yang nyata dari kekristenan; bukan hanya sebuah slogan atau teori, tetapi sesuatu yang mampu menghidupkan dunia.  Sebenarnya Tuhan telah mengajarkan satu metode penginjilan yang mendasar yang juga dilakukan para rasul dalam memberitakan Injil selain mereka berkhotbah.  Bukan hanya soal teologi/doktrin, tapi sebuah berita yang jauh lebih ampuh daripada sebuah khotbah, yaitu kesaksian kehidupan.  Dari di atas ada tiga kebenaran yang disampaikan.

  Pertama, kehidupan kita adalah sebuah berita atau kesaksian bagi dunia (v. 2, 10).  Kehidupan Paulus itu sangat transparan; tak ada yang ditutupi, semuanya seperti kitab terbuka, yang bisa dibaca dan dilihat semua orang karena ia menyadari bahwa kehidupannya adalah kesaksian bagi dunia.
 Paulus sangat memperhatikan bagaimana ia hidup, agar supaya ketika memberitakan Injil jangan sampai ia ditolak karena ada sikap dalam hidupnya yang menghalangi Injil diberitakan.  Paulus dengan tegas menyatakan di dalam ayat 2 bahwa hidupnya “bersih” dan patut untuk dipertimbangkan oleh semua orang di hadapan Allah.

Kedua, kesaksian kehidupan kita memberitakan tentang kasih dan karya Allah yang hidup (v. 7).  Penekanan bagian ini adalah pada harta rohani yang luar biasa, yang dipercayakan di dalam bejana tanah liat.  Sesuatu yang berharga, tetapi yang disimpan di dalam satu wadah yang sangat biasa dan tidak berharga, supaya menyatakan kebesaran Allah yang empunya harta tersebut.  Injil sebagai harta rohani yang berharga itu dipercayakan kepada kita, manusia yang berdosa, supaya Kristus yang diberitakan itu dimuliakan lewat kita yang tidak ada apa-apanya.  Inti berita, pusat pemberitaan, adalah Kristus, bukan kita.

Ketiga, kesaksian kehidupan kita mampu menghidupkan orang yang melihatnya (v. . . .).  Kesaksian kehidupan kita itu jauh lebih efektif daripada sebuah khotbah.  Kesaksian kehidupan kita tersebut melampaui pertahanan intelektual.  Banyak orang kesulitan menerima sebuah khotbah atau pandangan sebuah teologia, tetapi mereka tidak bisa membantah sebuah kesaksian kehidupan, karena kesaksian hidup tersebut merupakan sebuah realita yang kita alami.  Kita mungkin sulit membawa orang datang ke gereja, karena mereka sudah punya praduga atau praanggapan terlebih dahulu; tetapi ketika kita bersaksi, maka kita membawa Kristus pada mereka dan mereka tidak dapat membantahnya karena hal itu merupakan sebuah realita.  Kesaksian kehidupan kita berdampak luar biasa, lebih daripada sebuah khotbah.  Hasilnya adalah membawa kehidupan pada orang lain.

Soli Deo Gloria
Ev. Tientien Lienardy

Tidak ada komentar:

Posting Komentar