Minggu, 15 April 2012

HEDONIS KRISTEN



Kata “hedonis” sering kita dengar untuk menggambarkan sesuatu yang negatif. Hedonisme sendiri merupakan suatu paham yang mengagungkan kesenangan sebagai tujuan akhir hidup manusia. Orang yang memegang paham ini akan melakukan segala sesuatu demi mendapatkan kesenangan bagi hidupnya pribadi. Hedonisme berkata bahwa kesenangan atau kenikmatan tertinggi selalu berorientasi pada kepentingan pribadi. “Aku” menjadi pusat hidup hedonism, tanpa mau melihat kepentingan orang lain, apalagi Tuhan. Dengan demikian hedonisme akan menghasikan orang-orang yang akan melegalkan cara apapun- termasuk perbuatan dan pikiran dosa-, untuk menghasilkan kesenangan dan kenikmatan hidup pribadi. Tentu saja, paham ini sangat bertentangan dengan Alkitab.
Namun, bagaimana dengan Hedonis Kristen?  John Piper memberikan sebuah kesimpulan yang dapat membantu kita untuk memahami Hedonis Kristen. Hedonisme Kristen berkata bahwa bukan kita – manusia- yang menjadi pusat hidup dan kesenangan, melainkan Allah. Dalam segala sesuatu Allah harus dimuliakan dan kita menikmati kebahagiaan di dalam Dia. Hal ini setara dengan apa yang tertulis pada Katekismus Wesminster bahwa tujuan manusia diciptakan adalah untuk memuliakan Allah dan menikmati Dia selamanya.
Jika demikian, bagaimanakah ciri seorang hedonis Kristen?
1. Hidup dalam persekutuan yang indah bersama Tuhan
Persekutuan bersama Allah adalah kunci dan landasan dalam hedonis Kristen. Setelah seseorang bertobat, ia dipanggil untuk menikmati dan memiliki hubungan yang dekat dengan Allah. Persekutuan ini adalah sumber kekuatan supaya kita tidak lari pada paham hidup yang salah. Persekutuan akan menghasilkan karakter Kristen yang sesungguhnya.
2. Menunjukkan karakter Kristiani dalam hidup sehari-hari
Alkitab dengan jelas mencatatkan bahwa setiap orang Kristen harus menjadi seperti apa yang Allah inginkan, yaitu berbeda dengan dunia ini. Alkitab mengingatkan pada kita bahwa setiap orang Kristen adalah surat terbuka (2 Korintus 3:2) yang dapat dibaca oleh semua orang. Karena itu haruslah kita hidup sebagai anak-anak terang (Efesus 5:8-9). Untuk itu setiap orang Kristen harus dapat berfungsi secara tepat, yaitu menjadi  garam dan terang dunia (Matius 5:13-16), dan teladan bagi orang lain (1 timotius 4:12).
Menjadi hedonis Kristen adalah suatu kehormatan serta panggilan yang Allah berikan. Karena setiap orang Kristen dipanggil untuk hidup berbeda dengan dunia. Mari kita menikmati Dia setiap hari dan hidup kita penuh dengan kemenangan Kristus. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar