Selasa, 08 Mei 2012

TARGET BACA ALKITAB


Yohanes 20:30-31


         Nas kita memberitahu “maksud penulisan Injil Yohanes”.  Dari satu sisi, ada target tertentu dalam penulisan Injil ini.  Dari sisi lain, ada target khusus pula yang harus kita raih dari pembacaan Injil ini.

  Alkitab adalah kata hati Allah yang esa dalam wujud karya tulis (2Tim 3:16); diilhamkan atau dinubuatkan Roh Allah yang sama (2Ptr 1:20-21); menyaksikan pribadi, hati & karya Allah melalui pribadi, hati & karya tokoh utama, Yesus Kristus (bdk. Mat 5:17; Luk 24:27, 44-47; Yoh 5:39; Kis 10:43; Rm 1:1-4); meski dituliskan sejumlah anak manusia dengan latar belakang sifat, keluarga & jaman yang khas & khusus.  Dari sifat esa Alkitab, bisa dikatakan bahwa nas kita juga mengandung target umum dalam pembacaan seluruh Alkitab.  Seiring program “Tiada Hari Tanpa Alkitab” maka berikut ini adalah beberapa target tersebut.

 1)      Kita memiliki hikmat/wahyu dasar iman tentang Kristus

         Penulis Injil Yohanes menyatakan, “semua yang tercantum di sini telah dicatat”.  Kata “telah dicatat” di sini dari kata Yunani γεγραπται, dengan akar kata γραφω. Kata ini mengandung arti sebagai “sesuatu yang dituliskan sebagai suatu catatan informasi atau pengetahuan”.

Isi Injil Yohanes khususnya, dan isi Alkitab umumnya, adalah “informasi, kesaksian, atau hikmat yang dicatat secara sadar, teliti, dan pasti” oleh para penulisnya menjadi “buku, kitab, atau karya tulis yang bisa dibaca & dibacakan”.  Karya itu disampaikan agar pembacanya “dapat mengetahui, bahwa segala sesuatu yang diajarkan kepadamu sungguh benar” (Luk. 1:1-4; kata “dapat mengetahui” dalam Luk 1:4 berasal dari kata έπιγνως, dengan akarnya έπιγινωσκω; mengandung juga arti “mengenal” – Luk 24:31, “mengenal dengan sempurna” – 1Kor 13:12, “menyadari” – 1Kor 14:37, “menghargai” – 1Kor 16:18, “memahami’ – 2Kor 1:13, “memastikan” – Kis 24:11); melalui karya tulis itu para pembaca diharapkan memperoleh segala hikmat/wahyu yang mendasari “iman” mereka.  Maka Target Baca Alkitab ‘pertama” yang seharusnya kita gapai itu adalah “melalui Program Baca Alkitab ini kita memiliki hikmat/wahyu dasar iman  mengenai Kristus Yesus”.

(2) Kita memiliki rasa percaya terhadap Kristus Yesus

Melalui tulisannya Penulis Injil mau “supaya kamu percaya, bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah”.  Kata “kamu percaya” berasal dari kata πιστευ[ς]ητε, dengan akarnya πιστευω. Kata ini bisa berarti “percaya [akan]” (Yoh. 2:22; Yak 2:19), juga berarti “percaya [dalam]” (Yoh 2:23), “percaya [pada]” (Yoh 3:15), “mempercayakan [diri pada]” (Yoh 2:24), “menanggungkan [pada]” (1Kor 9:17).

Injil Yohanes dan Alkitab disampaikan agar para pembacanya “percaya, mempercayai & mempercayakan diri pada Kristus”.  Maka target baca Alkitab adalah juga “kita memiliki rasa percaya purna pada Kristus” sebagaimana Tomas (Yoh 20:28).  Dan Ia layak dipercayai oleh karena “Yesuslah Mesias, Anak Allah” yang tunggal itu.

3)      Kita memiliki kesatuan rohani pribadi dengan Kristus Yesus

         Penulis Injil Yohanes juga rindu “supaya kamu oleh imanmu [itu] memperoleh hidup dalam nama-Nya”.  Kata “hidup” ini berasal dari kata ξωην, dengan akar ζωηDalam Injil Yohanes ini kata ini mengandung arti “hidup kekal yang ada dalam persekutuan, persatuan, atau pergaulan pribadi dengan Allah dan Kristus Yesus” (bdk. Yoh. 17:3).

Injil Yohanes dan seluruh Alkitab adalah tulisan yang disampaikan agar pembaca “memperoleh hidup dalam nama-Nya“, yaitu “memiliki hidup kekal karena relasi pribadi dengan Allah dan Kristus”.  Dengan ini, target baca Alkitab kita ialah terwujudnya kesatuan, kepaduan, serta keakraban hidup pribadi kita dengan pribadi Allah dan Kristus.

Membaca habis Alkitab ratusan kali itu baik & memang selayaknya.  Namun dengan tiga target rohani tersebut tentu pembacaan kita menjadi sehat dan menghidupkan.  Mari kita giat, tekun & setia baca Alkitab agar dewasa, sehat, dan sempurna dalam iman kita selaku murid Kristus.

Halleluyah—Maranatha—Amin!
Pdt. Martin LT